Jumat, 01 Maret 2013

Bahaya Merkuri di lampu Neon


Lampu hemat energi yang biasa kita kenal dengan sebutan lampu neon, lampu CFL (Compact Fluorescent Lamp), lampu TL (Tube Luminescent) merupakan lampu yang banyak digunakan untuk menggantikan lampu pijar. Hal tersebut dikarenakan untuk menghasilkan terang yang sama lampu neon membutuhkan daya listrik yang lebih sedikit dibandingkan dengan lampu pijar, dengan menggunakan lampu neon kita bisa menghemat energi 80%, mengurangi emisi gas CO2 dan mencegah global warming.

Lampu pijar menyala karena adanya kawat tipis yang dialiri listrik sehingga akan timbul panas, yang kemudian membara dan akhirnya menyala. Sedangkan lampu neon, merupakan lampu yang didalamnya berisi gas merkuri (air raksa) dan tabungnya dilapisi bahan fluoresen, listrik digunakan untuk menciptakan loncatan listrik seperti petir mini.

Loncatan petir mini ini menyebabkan energi gas merkuri meningkat, hal ini tidak berlangsung lama karena kemudian energi gas merkuri tersebut dilepaskan dan menghasilkan suatu cahaya ultraviolet. Ultraviolet tersebut kemudian mengenai bahan fluoresen sehingga terjadi fluoresensi dan menghasilkan cahaya warna putih terang.

Bahan merkuri dari lampu neon ini yang berbahaya apabila kontak atau masuk ke dalam tubuh manusia. Apabila lampu ini pecah, bahan logam merkuri dapat mencemari ruangan dan mengancam kesahatan manusia. Kadar pencemaran merkuri bisa bertahan 5 jam pada ruangan tertutup, karena berbahaya maka bayi dan ibu hamil harus segera keluar, dan jendela harus segera dibuka selama 15 menit agar gas merkuri dapat hilang dari dalam ruangan.

Merkuri merupakan suatu logam yang apabila kontak dengan kulit dapat menyebabkan ruam, sedangkan apabila terhirup dapat menyebabkan sakit kepala, dan memicu kejang pada penderita epilepsi. Kadar merkuri sebenarnya cukup kecil, hanya sekitar 1-5 mg pada setiap bola lampu CFL dan tidak terlalu berbahaya jika segera tersapu angin. Namun di ruangan tertutup yang tidak ada angin, kadarnya bisa meningkat 20 kali lipat sehingga sangat membahayakan.

Sebuah penelitian di Fraunhofer Wilhelm Klauditz Institute mengungkap bahwa bola lampu CFL yang pecah dapat meningkatkan kadar merkuri di udara tertutup hingga 7 mikrogram/cm3. Sementara batas aman yang tidak membahayakan adalah 0,35 mikrogram/cm3.

Pada waktu membersihkan pecahan lampu neon ini juga hendaknya menggunakan pelidung tangan untuk mengindari kontak dengan logam merkuri yang terdapat dalam didalamnya.

Sumber referensi

detikhealth.com
netsains.com
http://wiki.answers.com/Q/Is_neon_gas_dangerous
http://dinooblog.blogspot.com/2010/12/bahaya-merkuri-dalam-lampu-neon.html

Image Credit :
http://opensignsforsale.com/wp-content/uploads/2011/08/50s-neon1.jpg

Tidak ada komentar:

Posting Komentar