Rabu, 13 Maret 2013

Cacing Aneh Ditemukan, Bentuknya Mirip Penis




Spartobranchus tenuis
MONTREAL, KOMPAS.com — Ilmuwan baru saja menemukan spesies cacing aneh yang bentuknya menyerupai penis. Jenis ini takkan lagi bisa dilihat saat ini. Ilmuwan mengungkap kebaruan spesies tersebut berdasarkan fosil yang ditemukan di Taman Nasional Yoho, British Columbia, Kanada.

Spesies baru cacing tersebut dinamaiSpartobranchus tenuis. Fosil yang menjadi dasar penemuan jenis baru cacing itu diketahui telah berumur 505 juta tahun. Dipercaya, cacing tersebut eksis pada periode Cambrian.

Christopher Cameron, ilmuwan dari University of Montreal yang menjadi anggota tim peneliti, mengatakan, ukuran spesies itu hampir sama dengan cacing tanah. "Tapi tak seperti cacing tanah yang punya segmen dari ujung ke ujung, cacing ini hanya punya 3 segmen," katanya.

Diberitakan BBC, Rabu (13/3/2013), bagian tubuh cacing mirip penis ini terdiri dari kepala atau proboscis, segmen leher, segmen perit, dan ekor. Pada segmen paling belakang, terdapat celah insang.

Menurut Cameron, cacing ini masih berkerabat dengan cacing acorn, golongan enteropneusta. Sebelumnya, cacing golongan itu diperkirakan eksis pada 248-205 juta tahun lalu. Dengan temuan ini, diperkirakan cacing itu sudah eksis 545 - 495 juta tahun lalu.

Cameron juga mengatakan bahwa temuan cacing mirip penis ini penting dalam melengkapi gap evolusi antara golongan enteropneusta dan pterobranchiaEnteropneusta adalah cacing yang makan dengan cara menyaring makanan menggunakan celah insang, sementara pterobranchia menggunakan cilia.

Biasanya, pterobranchia-lah yang bentuknya menyerupai tabung. Dengan penemuan enteropneustayang menyerupai tabung, gap evolusi bisa diterangkan. Spartobranchus tenuis memiliki kekerabatan dengan kedua golongan cacing itu.

Ilmuwan menduga, Spartobranchus tenuis juga mengagumkan karena bisa menyimpan karbon, faktor penting yang memengaruhi perubahan iklim dan keasaman laut. "Sangat mungkin Spartobranchus tenuis berperan penting dalam memindahkan karbon di air ke sedimen," kata Cameron seperti dikutipAFP, kemarin.
Sumber :
AFP,BBC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar