Rabu, 13 Maret 2013

Fakta -Fakta Mengerikan Tentang Bumi Pada Masa Depan




سْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

Bumi kita ini tidak akan bertahan selamanya, sedangkan kita 
bergantung pada bumi untuk bertahan hidup. Kita akan binasa 
semuanya apabila bumi hancur oleh berbagai sebab. Kedengarannya 
menakutkan sekali, tetapi kita perlu menyadari bahwa sumber daya 
bumi terbatas. Penggunaan sumber daya bumi secara serampangan 
seperti sekarang ini, bisa menyebabkan kehidupan manusia berakhir 
dalam kehancuran.

Para ilmuwan berspekulasi mengenai perubahan-perubahan 
komposisi bumi, apakah itu tentang pemanasan global atau sumber 
daya mineral yang sudah mulai merosot. Marilah kita mengamati 
bagaimana kita secara perlahan namun pasti menuju kepada 
kehancuran yang dibuat oleh tangan kita sendiri.

Jadi bagaimanakah masa depan kita dan bumi yang 
kita diami ini? Berikut ini fakta-faktanya:

1. Pemanasan global 
adalah satu peristiwa yang tak bisa dielakkan yang mempengaruhi kondisi iklim 
di bumi. Badai yang menghancurkan, gelombang air pasang, 
tsunami dan kelaparan akibat kekeringan akan terus berlanjut 
meskipun usaha-usaha untuk mengendalikan polusi dan kerusakan 
lingkungan telah dilakukan. Bumi berusaha untuk terus eksis 
dengan melakukan perbaikan alami, tetapi kita manusia akan 
menerima akibatnya dikarenakan proses perbaikan itu 
sangat dahsyat dan tidak terkendali.

2. Peningkatan kecil rotasi bumi 
diakibatkan ketidakseimbangan isi kandungan perut 
bumi yang terkuras, bisa mempengaruhi kita dengan berbagai 
cara. Banjir dahsyat yang menenggelamkan segalanya, 
atau gletser-gletser yang menghilang selamanya. Itu bisa 
berarti kekurangan air, pangan dan merajalelanya penyakit
 serta meluasnya kelaparan. Beberapa spesies hewan 
dan tanaman menjadi punah.

3. Terjadinya perubahan pola peruntukan tanah, 
di mana sekarang lebih banyak orang-orang hidup di kota-kota besar 
dibanding dengan di daerah pedesaan. Kota-kota penuh
 sesak sehingga harus memperluas areal untuk perumahan 
ke wilayah pedesaan dengan mengorbankan tanah pertanian. 
Kota besar yang kumuh dan kotor mengganggu kesehatan
 manusia dan menimbulkan bibit-bibit penyakit baru.

4. Produksi minyak mengalami peningkatan tahun 2008 dan 2018
akan mencapai puncaknya, dan itu berarti awal dari penurunan. 
Ini bisa menjadi pencetus suatu resesi energi global,
 konflik antar negara yang memperebutkan lahan minyak dan juga 
sumber makanan. Minyak sangat penting bagi setiap bangsa 
untuk melanjutkan aktivitas produksinya, termasuk pertanian
 dan peternakan. Kedepannya, menipisnya kandungan
 minyak di bumi bisa mempengaruhi hidup seluruh 
manusia di bumi secara signifikan.

5. Mobil mempunyai andil sebesar 3/4 dari semua gas buang yang dipancarkan alat transportasi.
Sejak saat ini, dunia akan dipenuhi lebih dari satu milyar mobil yang 
berkeliaran di jalan-jalan di tahun 2030 dan akan bertambah
 hingga satu milyar lagi di tahun 2050. Hal berhubungan
 dengan 75% peningkatan CO2 selama setahun di 
atmosfer berasal dari pembakaran bahan bakar fosil 
(minyak bumi, gas bumi dan batu bara), sedangkan sekitar 20%
 CO2 yang memasuki atmosfer bumi berasal dari pembakaran BBM 
pada mesin-mesin kendaraan bermotor, 
selebihnya 80% emisi CO2 
bersumber dari pembakaran bahan bakar fosil 
oleh mesin pembangkit tenaga listrik.

6. Karena peningkatan suhu udara akibat meningkanya kadar CO2,
maka sedikit uap air bertahan di udara untuk membentuk awan. 
Hal ini berarti hujan akan menjadi lebih sedikit, dan 
secara langsung berakibat hasil produksi 
pertanian juga menurun. 
Akan terjadi di sekitar tahun 2020 di mana terjadi suatu periode yang 
sulit dan air bah tiba-tiba meningkat di semua bagian 
dari benua Eropa, karena mencairnya es di Kutub Utara. 
Sedangkan populasi penduduk bumi akan mencapai 7,7 milyar orang.

7. Sejak Hari Bumi yang pertama tahun 1970 hingga awal millennium baru, 
manusia telah membuat peningkatan 
emisi (gas buang) rumah kaca sebesar 70%.

8. Atmosfer bumi sekarang mengandung 40% 
lebih banyak CO2 dibandingkan 
dengan di awal 
Revolusi Industri.

9. Hasil pembakaran bahan bakar fosil 
dewasa ini menambah hampir
 6 milyar ton CO2 ke dalam atmosfer 
bumi setiap tahunnya. 
Hanya separuhnya yang diserap oleh hutan-hutan dan samudera.

10. Hutan hujan pernah meliputi 14% dari permukaan bumi. 
Sekarang hanya tersisa sekitar 6% dan menurut perkiraan para 
ahli hutan hujan yang tersisa itu akan habis dikonsumsi kurang dari
 40 tahun. 1 sampai 1,5 hektar hutan hujan lenyap setiap 1 detik 
sebagai konsekuensi tragis pembangunan di negara-negara 
industri dan berkembang.

11.Hampir separuh dari semua jenis flora, 
fauna dan mikro organisme akan 
musnah atau pasti terancam kepunahan
dalam seperempat abad ke depan disebabkan oleh penebangan hutan-hutan hujan.

12. Perkiraan para ahli bahwa kita sedang kehilangan 137 jenis tanaman,
 hewan dan serangga setiap harinya karena penebangan hutan-hutan hujan.
Atau sama dengan 50.000 jenis setiap tahunnya. 
Seiring dengan lenyapnya spesies-spesies di hutan hujan, 
demikian juga dengan berbagai macam pengobatan penyakit-penyakit yang mengancam hidup manusia.
 Sekarang ini, 121 obat-obatan yang dijual ke seluruh dunia berasal 
dari tanaman obat-obatan. Sementara itu 25% dari perusahaan obat-obatan 
di Barat mengambil bahan dari ramuan tanaman dari hutan hujan,
 dan lebih sedikit 1% dari pohon-pohon dan tanaman-tanaman 
tropis ini telah diuji coba oleh para ilmuwan.

13. Penebangan hutan yang merajalela 
sekarang ini menyumbang 20% polusi pemanasan global diakibatkan oleh terhambatnya 
penyerapan kembali CO2.

14. Wabah penyakit terus bertambah baik
 ragam maupun jumlahnya karena polusi udara,
 air dan tanah meningkat, 
terutama sekali terjadi di negara-negara dengan pendapatan rendah.

15. Di tahun 2030 sekitar 18% dari gugusan karang laut akan lenyap 
karena perubahan iklim dan lingkungan.
Dalam 2030 ini populasi penduduk dunia akan mencapai 8,3 milyar.

16. Tahun 2040 laut di Kutub Utara 
akan mengalami musim panas yang pertama tanpa es.

17. Karena menghilangnya gletser 
dan terjadi musim kering yang panjang,
 produksi listrik dari pembangkit listrik tenaga air akan berkurang.

18. Luas padang pasir di permukaan bumi mengalami peningkatan 
disebabkan menaiknya suhu bumi.
Pada akhir tahun 2007, Australia kehilangan 25% produksi pangannya karena hal ini.

19. Kadar karbon monoksida (CO)
 di atmosfer bumi terus meningkat.

20. Efek berbahaya dari aktivitas 
manusia dapat mempengaruhi sistem global 
dengan cara yang negatif. 
Perang, sebagai contoh, dapat menghancurkan bumi 
dalam berbagai jalan; pembunuhan massal, berkembangnya 
kelaparan dan penyakit, pembakaran bahan bakar fosil 
secara besar-besaran oleh mesin-mesin perang, 
termasuk juga pembabatan hutan dan pengambilan 
batu-batuan dan tanah untuk perbaikan kembali infrastruktur yang rusak.

Sebuah pertanyaan untuk kita semua; 
apakah upaya kita untuk ikut membantu kelestarian alam 
sekarang ini bisa memberi dampak yang berarti dan signifikan, 
ataukah secara ironi aktivitas kita lainnya malah mempercepat kerusakan dan kehancuran bumi?

Wallahu a’lam bish shawabi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar