سْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
Bumi kita ini tidak akan bertahan selamanya, sedangkan kita
bergantung pada bumi untuk bertahan hidup. Kita akan binasa
semuanya apabila bumi hancur oleh berbagai sebab. Kedengarannya
menakutkan sekali, tetapi kita perlu menyadari bahwa sumber daya
bumi terbatas. Penggunaan sumber daya bumi secara serampangan
seperti sekarang ini, bisa menyebabkan kehidupan manusia berakhir
dalam kehancuran.
Para ilmuwan berspekulasi mengenai perubahan-perubahan
komposisi bumi, apakah itu tentang pemanasan global atau sumber
daya mineral yang sudah mulai merosot. Marilah kita mengamati
bagaimana kita secara perlahan namun pasti menuju kepada
kehancuran yang dibuat oleh tangan kita sendiri.
Jadi bagaimanakah masa depan kita dan bumi yang
kita diami ini? Berikut ini fakta-faktanya:
1. Pemanasan global
adalah satu peristiwa yang tak bisa dielakkan yang mempengaruhi kondisi iklim
di bumi. Badai yang menghancurkan, gelombang air pasang,
tsunami dan kelaparan akibat kekeringan akan terus berlanjut
meskipun usaha-usaha untuk mengendalikan polusi dan kerusakan
lingkungan telah dilakukan. Bumi berusaha untuk terus eksis
dengan melakukan perbaikan alami, tetapi kita manusia akan
menerima akibatnya dikarenakan proses perbaikan itu
sangat dahsyat dan tidak terkendali.
2. Peningkatan kecil rotasi bumi
diakibatkan ketidakseimbangan isi kandungan perut
bumi yang terkuras, bisa mempengaruhi kita dengan berbagai
cara. Banjir dahsyat yang menenggelamkan segalanya,
atau gletser-gletser yang menghilang selamanya. Itu bisa
berarti kekurangan air, pangan dan merajalelanya penyakit
serta meluasnya kelaparan. Beberapa spesies hewan
dan tanaman menjadi punah.
3. Terjadinya perubahan pola peruntukan tanah,
di mana sekarang lebih banyak orang-orang hidup di kota-kota besar
dibanding dengan di daerah pedesaan. Kota-kota penuh
sesak sehingga harus memperluas areal untuk perumahan
ke wilayah pedesaan dengan mengorbankan tanah pertanian.
Kota besar yang kumuh dan kotor mengganggu kesehatan
manusia dan menimbulkan bibit-bibit penyakit baru.
4. Produksi minyak mengalami peningkatan tahun 2008 dan 2018
akan mencapai puncaknya, dan itu berarti awal dari penurunan.
Ini bisa menjadi pencetus suatu resesi energi global,
konflik antar negara yang memperebutkan lahan minyak dan juga
sumber makanan. Minyak sangat penting bagi setiap bangsa
untuk melanjutkan aktivitas produksinya, termasuk pertanian
dan peternakan. Kedepannya, menipisnya kandungan
minyak di bumi bisa mempengaruhi hidup seluruh
manusia di bumi secara signifikan.
5. Mobil mempunyai andil sebesar 3/4 dari semua gas buang yang dipancarkan alat transportasi.
Sejak saat ini, dunia akan dipenuhi lebih dari satu milyar mobil yang
berkeliaran di jalan-jalan di tahun 2030 dan akan bertambah
hingga satu milyar lagi di tahun 2050. Hal berhubungan
dengan 75% peningkatan CO2 selama setahun di
atmosfer berasal dari pembakaran bahan bakar fosil
(minyak bumi, gas bumi dan batu bara), sedangkan sekitar 20%
CO2 yang memasuki atmosfer bumi berasal dari pembakaran BBM
pada mesin-mesin kendaraan bermotor,
selebihnya 80% emisi CO2
bersumber dari pembakaran bahan bakar fosil
oleh mesin pembangkit tenaga listrik.
6. Karena peningkatan suhu udara akibat meningkanya kadar CO2,
maka sedikit uap air bertahan di udara untuk membentuk awan.
Hal ini berarti hujan akan menjadi lebih sedikit, dan
secara langsung berakibat hasil produksi
pertanian juga menurun.
Akan terjadi di sekitar tahun 2020 di mana terjadi suatu periode yang
sulit dan air bah tiba-tiba meningkat di semua bagian
dari benua Eropa, karena mencairnya es di Kutub Utara.
Sedangkan populasi penduduk bumi akan mencapai 7,7 milyar orang.
7. Sejak Hari Bumi yang pertama tahun 1970 hingga awal millennium baru,
manusia telah membuat peningkatan
emisi (gas buang) rumah kaca sebesar 70%.
8. Atmosfer bumi sekarang mengandung 40%
lebih banyak CO2 dibandingkan
dengan di awal
Revolusi Industri.
9. Hasil pembakaran bahan bakar fosil
dewasa ini menambah hampir
6 milyar ton CO2 ke dalam atmosfer
bumi setiap tahunnya.
Hanya separuhnya yang diserap oleh hutan-hutan dan samudera.
10. Hutan hujan pernah meliputi 14% dari permukaan bumi.
Sekarang hanya tersisa sekitar 6% dan menurut perkiraan para
ahli hutan hujan yang tersisa itu akan habis dikonsumsi kurang dari
40 tahun. 1 sampai 1,5 hektar hutan hujan lenyap setiap 1 detik
sebagai konsekuensi tragis pembangunan di negara-negara
industri dan berkembang.
11.Hampir separuh dari semua jenis flora,
fauna dan mikro organisme akan
musnah atau pasti terancam kepunahan
dalam seperempat abad ke depan disebabkan oleh penebangan hutan-hutan hujan.
12. Perkiraan para ahli bahwa kita sedang kehilangan 137 jenis tanaman,
hewan dan serangga setiap harinya karena penebangan hutan-hutan hujan.
Atau sama dengan 50.000 jenis setiap tahunnya.
Seiring dengan lenyapnya spesies-spesies di hutan hujan,
demikian juga dengan berbagai macam pengobatan penyakit-penyakit yang mengancam hidup manusia.
Sekarang ini, 121 obat-obatan yang dijual ke seluruh dunia berasal
dari tanaman obat-obatan. Sementara itu 25% dari perusahaan obat-obatan
di Barat mengambil bahan dari ramuan tanaman dari hutan hujan,
dan lebih sedikit 1% dari pohon-pohon dan tanaman-tanaman
tropis ini telah diuji coba oleh para ilmuwan.
13. Penebangan hutan yang merajalela
sekarang ini menyumbang 20% polusi pemanasan global diakibatkan oleh terhambatnya
penyerapan kembali CO2.
14. Wabah penyakit terus bertambah baik
ragam maupun jumlahnya karena polusi udara,
air dan tanah meningkat,
terutama sekali terjadi di negara-negara dengan pendapatan rendah.
15. Di tahun 2030 sekitar 18% dari gugusan karang laut akan lenyap
karena perubahan iklim dan lingkungan.
Dalam 2030 ini populasi penduduk dunia akan mencapai 8,3 milyar.
16. Tahun 2040 laut di Kutub Utara
akan mengalami musim panas yang pertama tanpa es.
17. Karena menghilangnya gletser
dan terjadi musim kering yang panjang,
produksi listrik dari pembangkit listrik tenaga air akan berkurang.
18. Luas padang pasir di permukaan bumi mengalami peningkatan
disebabkan menaiknya suhu bumi.
Pada akhir tahun 2007, Australia kehilangan 25% produksi pangannya karena hal ini.
19. Kadar karbon monoksida (CO)
di atmosfer bumi terus meningkat.
20. Efek berbahaya dari aktivitas
manusia dapat mempengaruhi sistem global
dengan cara yang negatif.
Perang, sebagai contoh, dapat menghancurkan bumi
dalam berbagai jalan; pembunuhan massal, berkembangnya
kelaparan dan penyakit, pembakaran bahan bakar fosil
secara besar-besaran oleh mesin-mesin perang,
termasuk juga pembabatan hutan dan pengambilan
batu-batuan dan tanah untuk perbaikan kembali infrastruktur yang rusak.
Sebuah pertanyaan untuk kita semua;
apakah upaya kita untuk ikut membantu kelestarian alam
sekarang ini bisa memberi dampak yang berarti dan signifikan,
ataukah secara ironi aktivitas kita lainnya malah mempercepat kerusakan dan kehancuran bumi?
Wallahu a’lam bish shawabi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar